Kematian Sapi Kurban Prabowo di Sulsel: Investigasi Mendalam Kementan

EconoIdea Indonesia – , Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) segera menindaklanjuti laporan kematian seekor sapi bantuan Presiden Prabowo Subianto di Dusun Kemiri, Desa Kebun Sari, Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Tim teknis Kementan telah diterjunkan untuk menyelidiki penyebab kematian dan mencegah kejadian serupa berulang.

Direktur Kesehatan Hewan Kementan, Imron Suandy, memastikan proses investigasi akan dilakukan secara cepat, teliti, dan transparan. “Ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga kesehatan ternak rakyat dan keberhasilan program Bantuan Masyarakat,” tegas Imron dalam rilis pers Jumat, 16 Mei 2025.

Sapi tersebut dilaporkan mati pada Rabu, 15 Mei 2025. Menanggapi laporan ini, Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros langsung mengirimkan tim ke lokasi untuk pengambilan sampel dan pengujian laboratorium.

Penyelidikan dilakukan bersama UPTD Kesehatan Hewan Kabupaten Polewali Mandar, otoritas veteriner setempat, dan Dinas Peternakan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Barat. Hasil observasi awal menunjukkan tidak adanya tanda-tanda klinis maupun patologis yang mengindikasikan penyakit hewan menular ke manusia.

Hasil uji laboratorium dari BBVet Maros akan menjadi dasar ilmiah untuk menentukan penyebab kematian sapi. Temuan ini akan digunakan untuk memperkuat sistem pencegahan penyakit ternak di masa mendatang.

Selain investigasi, pemerintah juga menekankan pentingnya manajemen pemeliharaan ternak yang baik bagi para penerima bantuan. Ini meliputi kebersihan kandang, pakan berkualitas, perlindungan dari hewan liar, serta vaksinasi dan pemberian suplemen untuk meningkatkan kekebalan tubuh ternak.

Imron menambahkan, sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten akan terus ditingkatkan agar program bantuan ternak berjalan efektif dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

Langkah investigasi ini, menurut Imron, merupakan bagian dari upaya antisipatif nasional untuk memastikan kesehatan hewan bantuan pemerintah dan keberlanjutan program peningkatan populasi ternak di Indonesia.