Sports  

UEFA Revisi Aturan Liga Champions: Usulan Arsenal & Barcelona Mendapat Restu?

Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) akan merevisi regulasi Liga Champions musim depan. Perubahan ini bertujuan untuk memberikan keuntungan kompetitif bagi tim-tim yang meraih prestasi lebih baik di fase grup.

Paris Saint-Germain (PSG) menorehkan sejarah dengan meraih gelar juara Liga Champions setelah mengalahkan Inter Milan.

Di Allianz Arena, Muenchen, Jerman, PSG menang telak atas Inter Milan dengan skor 5-0.

Desire Doue mencetak brace (dua gol) dalam laga final tersebut.

Tiga gol PSG lainnya disumbangkan oleh Achraf Hakimi, Khvicha Kvaratskhelia, dan Senny Mayulu.

Kemenangan ini menjadi gelar Liga Champions pertama bagi PSG.

Ganda di Final Liga Champions, Bintang PSG Buktikan Nama Adalah Doa

Usai turnamen, UEFA segera memutuskan untuk mengubah aturan menyusul musim pertama dengan format baru ini.

Pada Liga Champions musim lalu, delapan besar tim terbaik fase grup dijamin bermain di kandang sendiri pada babak 16 besar.

Namun, keuntungan ini tidak berlaku untuk babak perempat final dan seterusnya.

Mulai musim 2025/2026, UEFA akan memperluas keuntungan tersebut ke seluruh babak gugur.

Dengan demikian, tim yang berperingkat lebih tinggi di fase grup akan selalu bermain di kandang sendiri pada leg kedua.

Hal ini diharapkan dapat memotivasi tim untuk berjuang lebih keras di fase grup.

Kabarnya, perubahan ini diusulkan oleh Arsenal dan Barcelona.

Kedua tim sama-sama mengalami kekecewaan tersingkir di semifinal meskipun tampil impresif di fase grup (masuk 3 besar).

Manajer Arsenal, Mikel Arteta, bahkan menyatakan timnya sebagai yang terkuat di Liga Champions musim 2024/2025.

Meskipun berperingkat lebih tinggi, kedua klub tersebut harus bertanding di kandang lawan pada leg kedua semifinal melawan PSG dan Inter Milan, yang masing-masing finis di posisi ke-15 dan keempat.

Akibatnya, Arsenal dan Barcelona kehilangan keuntungan bermain di kandang sendiri pada leg kedua babak gugur, yang berujung pada eliminasi.

Manchester United Gagal Lolos Liga Champions, Ruben Amorim: Itu Berkah

Menurut laporan ESPN, perubahan aturan ini telah disetujui oleh komite kompetisi klub UEFA dalam rapat beberapa hari lalu.

Meskipun peraturan untuk musim 2025/2026 telah dipublikasikan, modifikasi masih mungkin dilakukan jika disetujui oleh Komite Eksekutif.

Karena rapat berikutnya baru digelar September, pertemuan virtual akan diadakan paling lambat saat pengundian fase grup pada 28 Agustus untuk konfirmasi persetujuan.

Perubahan serupa diperkirakan juga akan diterapkan pada Liga Europa dan UEFA Conference League.

Selain memastikan keuntungan bagi tim yang lebih baik di fase grup, beredar kabar UEFA juga membahas beberapa usulan lain.

Misalnya, penghapusan perpanjangan waktu atau mencegah klub dari negara yang sama bertemu di babak play-off.

Namun, isu-isu tersebut belum diputuskan oleh UEFA.