EconoIdea Indonesia – Kedatangan Toprak Razgatlioglu ke MotoGP 2026 berpotensi menimbulkan beberapa konsekuensi signifikan.
Salah satu dampaknya adalah perombakan skuat Yamaha, yang mungkin memaksa Jack Miller atau Miguel Oliveira meninggalkan Pramac Racing musim depan.
Rumor yang beredar di paddock menyebutkan Jack Miller sebagai kandidat terkuat yang akan digeser oleh Toprak.
Namun, Yamaha tampaknya masih mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk kontribusi teknis berharga yang diberikan Miller, sehingga keputusan akhir masih belum pasti.
Selain masalah kursi balap, muncul pula tantangan terkait sponsor. Toprak, yang telah lama menjadi atlet Red Bull, bergabung dengan Pramac Racing, tim yang saat ini tidak terikat kontrak dengan sponsor minuman energi.
Situasi ini, sementara tidak menjadi masalah, berpotensi menimbulkan konflik di masa mendatang, terutama jika Toprak bergabung dengan tim utama Monster Energy Yamaha pada 2027.
Jika hal itu terjadi, konflik sponsor antara Red Bull dan Monster Energy tak terhindarkan, mungkin memaksa Razgatlioglu untuk melepaskan logo Red Bull, seperti yang pernah dialami Marc Marquez saat bergabung dengan Ducati Lenovo.
Gara-gara Nomor Motor, Toprak Razgatlioglu Kepikiran Bayar Ganti Rugi ke Fermin Aldeguer
Posisi Razgatlioglu serupa dengan Marquez, yang juga telah lama menjadi duta Red Bull sejak karier juniornya.
Keputusan Razgatlioglu untuk menjadi rookie MotoGP pada usia 29 tahun juga menuai skeptisisme, bahkan dari beberapa orang terdekatnya.
“Bagaimana dia menghadapi tantangan ini akan sangat menentukan. Menargetkan persaingan di grup terdepan sejak awal bisa menjadi bumerang,” ungkap seorang sumber anonim yang baru-baru ini bekerja sama dengan pembalap tersebut.
“Kesuksesannya akan diukur dari progres konsisten sepanjang musim, mengakhiri 2026 dengan performa jauh lebih kuat daripada saat memulai,” jelas sumber tersebut, seperti dikutip GridOto.com dari Autosport.
Sumber tersebut memperkirakan Razgatlioglu akan terkejut dengan tingkat persaingan tinggi di Grand Prix.
“Dia pembalap hebat. Tapi jujur, saya rasa dia belum sepenuhnya menyadari tantangan yang akan dihadapinya,” tambahnya.
“Intensitas persaingan dan tekanan di MotoGP jauh berbeda dari Superbike,” tegas sumber tersebut.