Salah satu keputusan paling diperdebatkan terjadi di penghujung babak kedua, di Stadion Chang Arena.
CAHN tampak berada di ambang kemenangan, unggul 2-1 hingga menit ke-90+6.
Namun, Buriram menyamakan kedudukan semenit kemudian lewat tendangan bebas Lucas Crispim.
Gol penyama kedudukan Buriram tercipta pada menit ke-90+7, padahal wasit hanya memberikan tambahan waktu empat menit.
Wasit asal Jepang, Koji Takasaki, baru meniup peluit akhir setelah permainan kembali dimulai.
Skor imbang 2-2 memaksa pertandingan dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu.
Di babak perpanjangan waktu, masing-masing tim mencetak satu gol, sehingga pemenang ditentukan lewat adu penalti.
Buriram keluar sebagai juara setelah menang 3-2 atas CAHN dalam adu penalti.
Usai pertandingan, Nguyen Quang Hai mengungkapkan kekecewaannya terhadap kinerja wasit.
“Kami berjuang habis-habisan hari ini, itu yang paling membuat saya puas,” ujar Quang Hai, seperti dikutip SuperBall.id dari Bongda24h.vn.
“Namun, saya kurang puas dengan keputusan wasit, terutama di babak kedua.”
“Pada situasi akhir, bola mengenai pemain Buriram dan keluar, tetapi wasit mengizinkan lemparan ke dalam untuk Buriram, yang berujung gol.”
“Waktu tambahan juga lebih lama dari yang diumumkan, menimbulkan beberapa pertanyaan.”
“Namun, ini sepak bola, dan kita harus menerima dan menghormati keputusan wasit,” tambah pemain yang dijuluki Messi Vietnam tersebut.
Pertandingan sempat terhenti tiga kali di masa tambahan waktu.
Hal tersebut disebabkan pergantian pemain, Vitao terjatuh di lapangan, dan aksi mengulur waktu Filip Nguyen yang berujung kartu kuning.
Perpanjangan waktu yang berlebihan juga terjadi sebelumnya saat Timnas Indonesia bertanding di Bahrain.
Wasit asal Oman saat itu memperpanjang pertandingan hingga menit ke-90+9, padahal tambahan waktu hanya enam menit.
Akibatnya, Bahrain mencetak gol di penghujung waktu untuk menyamakan kedudukan menjadi 2-2.
Berbeda dengan laga tersebut, hampir tidak ada momen yang menghentikan permainan di masa tambahan waktu.
Kembali ke laga Buriram melawan CAHN, kontroversi lain terjadi pada menit ke-90+4 saat CAHN melakukan serangan balik.
Wasit seharusnya memberi keuntungan CAHN yang masih menguasai bola setelah Vitao dilanggar.
Namun, wasit meniup peluit pelanggaran saat Alan Sebastiao sudah melewati pemain terakhir Buriram.
Padahal, Alan berpotensi berhadapan langsung dengan kiper Buriram jika permainan berlanjut.