Investasi Cerdas Sejak Muda: 5 Pilihan Terbaik untuk Masa Tua yang Tenang

Bayangkan jika Anda mulai berinvestasi di perusahaan teknologi raksasa seperti Microsoft, Apple, atau Google sejak awal perjalanan mereka. Keuntungan yang Anda raih sekarang pasti luar biasa besar.

Kisah serupa juga terjadi pada kartu koleksi Pokémon. Sebuah kartu Charizard edisi pertama tahun 1999 terjual dengan harga fantastis mencapai Rp6,7 miliar, sementara kartu Pikachu Illustrator edisi langka asal Jepang bahkan mencapai harga Rp83 miliar! Banyak yang menyesali keputusan mereka untuk tidak menyimpan atau menjualnya terlalu cepat.

Rasa penyesalan karena kehilangan peluang investasi memang menyakitkan, namun bukanlah hal yang mengejutkan. Memprediksi investasi mana yang akan sukses besar di masa depan memang ibarat mencoba keberuntungan. Namun, tanpa investasi sama sekali dalam 20 hingga 30 tahun mendatang, penyesalan tersebut dapat berubah menjadi beban finansial yang sangat berat.

Anda tentu sering mendengar pepatah, orang kaya semakin kaya berkat investasi. Namun, realitanya, banyak individu sukses secara finansial bukan hanya karena gaji besar, melainkan karena kecerdasan mereka dalam menempatkan uang di tempat yang tepat sejak usia muda. Investasi bukan hanya tentang saham atau properti bernilai jutaan rupiah, tetapi juga tentang kebiasaan kecil yang dimulai sedini mungkin.

Bagi Anda yang berusia 20-an atau 30-an, saat ini adalah waktu yang ideal untuk mempersiapkan masa depan. Tidak perlu langsung berinvestasi dalam jumlah besar, yang terpenting adalah memahami pilihan investasi yang tepat, aman, dan menguntungkan. Dengan strategi yang tepat, Anda dapat mencapai kebebasan finansial tanpa harus menunggu usia senja.

Mengutip Nasdaq, berikut lima jenis investasi yang sebaiknya Anda mulai lakukan sekarang untuk masa depan finansial yang lebih terjamin dan sejahtera.

1. Skill dan koneksi

Meningkatkan kemampuan dan membangun jaringan merupakan cara paling efektif untuk meningkatkan pendapatan. Keduanya adalah investasi yang dapat memberikan hasil berlipat ganda di masa depan.

Roger James Hamilton, pendiri Genius Group, menyatakan bahwa ada tiga jenis modal: modal finansial, modal intelektual, dan modal sosial.

“Banyak anak muda, khususnya generasi Z, merasa kekurangan dana untuk berinvestasi. Namun, nilai seseorang tidak hanya ditentukan oleh aset finansial,” tegasnya.

Dibanding menunggu kekayaan datang, membangun pengetahuan dan relasi yang dapat diubah menjadi peluang finansial akan jauh lebih cepat dan mudah. Investasi waktu untuk belajar dan memperluas jaringan adalah langkah awal menuju kesuksesan.

4 Cara Membagi Investasi Bermodal Kecil ke 3 Instrumen Berbeda

4 Cara Membagi Investasi Bermodal Kecil ke 3 Instrumen Berbeda

2. Tabungan pensiun

Meskipun masih terasa jauh, memulai tabungan pensiun sejak dini sangat penting. Levon L. Galstyan, CPA dari Oak View Law Group, menekankan bahwa menyisihkan dana sejak usia 20-an akan memberikan hasil yang luar biasa saat masa pensiun tiba.

Sebagai contoh, menabung secara konsisten sejak usia muda dengan jumlah tetap setiap tahun, dan mendapatkan hasil investasi yang stabil, akan menghasilkan akumulasi dana yang jauh lebih besar di masa pensiun. Sebaliknya, menunda 10 tahun, meskipun dengan jumlah tabungan awal yang lebih besar, hasilnya tetap akan lebih kecil.

Hal ini membuktikan bahwa memulai lebih awal jauh lebih menguntungkan daripada menunda, meskipun membutuhkan usaha yang lebih besar di kemudian hari.

3. Asuransi jiwa

Asuransi jiwa bukan hanya untuk orang tua. Jasper Smith, pendiri The #BuildWealth Movement™, menyarankan generasi Z untuk mempertimbangkan asuransi jiwa dengan nilai tunai. Semakin muda Anda membeli polis, premi akan semakin murah dan manfaat yang didapatkan akan semakin besar.

Polis ini dapat digunakan untuk meminjam dana dengan bunga rendah, mencairkan sebagian nilai tunai, atau dijual kepada broker polis jika dibutuhkan. Beberapa polis juga dapat digunakan untuk menanggung biaya perawatan jangka panjang atau penyakit kronis. Dengan demikian, asuransi jiwa bukan hanya perlindungan, tetapi juga aset.

5 Kesalahan Investasi Emas yang Sering Dilakukan Gen Z

5 Kesalahan Investasi Emas yang Sering Dilakukan Gen Z

4. Dana indeks

Investasi di pasar saham, khususnya melalui dana indeks seperti S&P 500, direkomendasikan oleh banyak pakar, termasuk Warren Buffett. Dana indeks mendiversifikasi investasi ke ratusan saham, sehingga lebih aman dibandingkan membeli saham tunggal.

Keunggulan utama dana indeks adalah hasil yang stabil dan kemudahan akses. Dengan rata-rata imbal hasil tahunan 10 persen, uang Rp1 juta yang Anda investasikan hari ini dapat menjadi Rp1,1 juta dalam setahun. Namun, keajaiban sebenarnya terletak pada bunga majemuk, bunga yang terus bertambah seiring waktu.

5. Aset berisiko

Carter Seuthe, CEO Credit Summit, menyatakan bahwa usia muda adalah waktu yang tepat untuk mengambil risiko investasi. Anda masih memiliki waktu untuk memperbaiki kerugian dan belajar dari kesalahan.

Aset seperti kripto atau saham teknologi berpotensi memberikan imbal hasil tinggi, meskipun lebih berisiko. Saat masih muda, wajar untuk mengalokasikan proporsi yang lebih besar dari portofolio untuk aset jenis ini. Jika berhasil memperoleh keuntungan besar, Anda dapat mengalihkan investasi ke instrumen yang lebih stabil seperti reksa dana indeks.

Investasi bukan hanya tentang uang. Membangun keterampilan, memperluas jaringan, dan mengelola aset sejak dini adalah kunci menuju kebebasan finansial. Waktu adalah aset paling berharga bagi kaum muda. Manfaatkan sebaik mungkin sebelum terlambat. Karena jika bukan sekarang, kapan lagi?

5 Pengeluaran yang Sering Dianggap Boros tapi Justru Investasi Cerdas

5 Pengeluaran yang Sering Dianggap Boros tapi Justru Investasi Cerdas