IHSG Naik Lagi? Pasar Menanti Data Ekonomi Penting

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan melanjutkan tren positifnya pada perdagangan Senin, 19 Mei. Penutupan perdagangan Jumat, 16 Mei, menunjukkan penguatan IHSG ke level 7.106,526 (+0,94%), kembali menembus level psikologis 7.100.

Para analis Phintraco Sekuritas mencatat formasi lower shadow pada grafik IHSG, mengindikasikan adanya tekanan beli yang cukup kuat meskipun sempat mengalami koreksi. Hal ini menunjukkan optimisme di pasar.

“Penguatan ini berlanjut seiring membaiknya sentimen global. Kami memperkirakan IHSG berpotensi menguji resistensi dinamis MA200 yang berada di level 7.140 pada perdagangan Senin,” demikian analisis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Senin (19/5).

Dari sentimen regional, pasar menantikan rilis data produksi industri dan penjualan ritel China bulan April 2025 yang dijadwalkan hari ini.

Produksi industri diperkirakan melambat menjadi 5,50% year on year (yoy) dari 7,7% yoy pada Maret. Sementara itu, penjualan ritel diproyeksikan turun menjadi 5,50% yoy dari 5,9% yoy pada Maret.

Penurunan pada kedua data tersebut diperkirakan akibat melemahnya konsumsi domestik dan ekspor manufaktur, dipengaruhi oleh meningkatnya ketegangan tarif antara AS dan China.

Di dalam negeri, pasar menantikan keputusan Bank Indonesia terkait suku bunga acuan bulan Mei, yang diperkirakan tetap di level 5,75%.

Dengan inflasi yang terkendali di level 1,95% yoy dan nilai tukar Rupiah yang stabil di kisaran Rp16.500 per dolar AS, pasar juga menantikan asesmen terbaru BI terkait kemungkinan penurunan suku bunga tahun ini.

Selain itu, data pertumbuhan kredit diperkirakan akan dirilis, yang diproyeksikan melambat menjadi 9% yoy pada April 2025, menurun dari 9,16% pada Maret. Angka ini masih di bawah target BI sebesar 11-12% untuk tahun 2025.

Saham-saham yang patut diperhatikan pada perdagangan Senin (19/5) antara lain SIDO, ICBP, TINS, PNLF, PTBA, dan NCKL.

Analis Binaartha Sekuritas melihat potensi IHSG untuk melanjutkan tren kenaikan wave [a] menuju resistensi 7.174, terutama jika tetap berada di atas level 6.969.

Koreksi signifikan baru diperkirakan terjadi jika IHSG menembus di bawah level 6.969, dan akan menguji support fraktal di 6.811.

“Level support IHSG berada di 6.969, 6.811, 6.765, dan 6.708, sementara level resisten berada di 7.174, 7.261, dan 7.345. Indikator MACD menunjukkan momentum bullish,” tulis analis Binaartha Sekuritas dalam risetnya, Senin (19/5).

Rekomendasi saham untuk diperhatikan sepanjang perdagangan Senin (19/5) meliputi AKRA, ASII, INCO, dan MBMA.

Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Berita ini bukan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual produk investasi tertentu.