EconoIdea Indonesia – JAKARTA. Perusahaan-perusahaan di sektor perunggasan masih menghadapi tantangan akibat melemahnya daya beli masyarakat.
Namun, kinerja emiten sektor ini tetap berpotensi positif, didorong oleh peningkatan harga ayam setelah koreksi di awal tahun.
Berikut beberapa rekomendasi saham emiten unggas dari para analis.
1. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)
Keunggulan CPIN sebagai pemimpin pasar, dengan pangsa sekitar 31%, semakin kuat seiring pergeseran konsumsi masyarakat Indonesia dari protein nabati ke protein hewani, sejalan dengan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB).
Laba per saham diperkirakan tumbuh 5% secara tahunan, dan laba bersih diproyeksikan mencapai Rp 3,89 triliun di akhir tahun 2025, meningkat 4,60% secara tahunan.
- Rekomendasi: Buy
- Target harga: Rp 6.000 per saham
- Maybank Sekuritas, Jocelyn Santoso dan Jeffronsenberg Chenlim
Perbandingan Kinerja Emiten Unggas JPFA & CPIN di Tahun 2025: Mana yang Lebih Menjanjikan?
2. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)
Harga saham JPFA berpotensi meningkat hingga 17,9%, didukung rencana buyback hingga Rp 470 miliar yang membantu menstabilkan harga di tengah fluktuasi pasar.
Meskipun ada risiko kenaikan biaya input dan penurunan permintaan ayam, laba bersih JPFA di tahun 2025 tetap diproyeksikan tumbuh, albeit tipis, sebesar 0,43% secara tahunan mencapai Rp 3,03 triliun.
- Rekomendasi: Buy
- Target harga: Rp 2.070
- Ciptadana Sekuritas, Richard Jonathan Halim
JPFA Chart by TradingView
Prospek Positif Emiten Unggas Selama Ramadan dan Lebaran 2025: Rekomendasi Sahamnya
3. PT Malindo Feedmill Indonesia Tbk (MAIN)
Kinerja MAIN sangat bergantung pada harga bahan baku jagung, karena penjualan pakan ternak merupakan pendapatan utama perusahaan.
Harga jagung yang relatif rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya berpotensi mendukung kinerja positif perseroan.
- Rekomendasi: Accumulative buy
- Target harga: Rp 800
- Indo Premier Sekuritas (IPOT), Angga Septianus