Gubernur BI Dorong Ekonomi Syariah Lokal: Akankah Hijab Impor China Tergeser?

Gubernur Bank Indonesia (Gubernur BI), Perry Warjiyo, menyoroti tingginya impor hijab dari China yang masih melimpah di pasar domestik. Pernyataan ini disampaikannya dalam diskusi mengenai strategi penguatan ekonomi keuangan syariah Indonesia.

Perry menekankan pentingnya pengembangan usaha di pondok pesantren, khususnya sektor pangan dan fesyen muslim seperti hijab, sebagai kunci penguatan ekonomi syariah. Ironisnya, produksi hijab dalam negeri masih kalah bersaing dengan produk impor.

Bagaimana kita bisa memproduksi pangan dari pesantren, dari sektor pertanian, lalu diproses, dan diekspor? Bagaimana UMKM dapat mengembangkan industri hijab, sementara kita masih mengimpor hijab dari China? Padahal, di Tasikmalaya dan banyak daerah lain, potensi tersebut sangat besar,” kata Perry dalam Saresehan dan Muktamar IAEI, Kamis (15/5).

BI, lanjut Perry, aktif mendorong kewirausahaan di pesantren sebagai pilar utama penguatan ekonomi syariah berbasis masyarakat.

Selain pengembangan ekonomi pesantren, peningkatan literasi masyarakat tentang ekonomi dan keuangan syariah juga menjadi langkah krusial. BI secara konsisten menyelenggarakan Festival Ekonomi Syariah di berbagai wilayah, baik nasional maupun internasional.

“Insyaallah tahun ini penyelenggaraan Festival Ekonomi Syariah memasuki tahun ke-10, sebagai upaya bersama dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah secara nasional dan internasional,” jelas Perry.

Perry optimistis ekonomi syariah Indonesia akan terus bertumbuh, meskipun tantangan ekonomi global cukup berat.

“Allah selalu menguji kita, itu tanda kasih sayang-Nya agar kita terus maju. Apa pun tantangan globalnya, saya sangat yakin ekonomi dan keuangan syariah akan tetap berkembang pesat,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *