EconoIdea Indonesia JAKARTA. Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 20-21 Mei 2025, Bank Indonesia (BI) mengambil keputusan strategis untuk menurunkan suku bunga acuan (BI-rate) sebesar 25 basis poin (bps), menjadi 5,50%.
Penyesuaian ini tidak hanya mencakup BI rate. Suku bunga deposit facility juga mengalami penurunan ke level 4,75%, sementara suku bunga lending facility dipertahankan pada 6,25%.
Menurut Abdul Azis Setyo Wibowo, Equity Research Analyst di Kiwoom Sekuritas, penurunan suku bunga ini membawa angin segar bagi beberapa sektor kunci ekonomi, terutama properti, perbankan, dan konsumsi.
“Ketiga sektor ini sangat dipengaruhi oleh suku bunga. Penurunan suku bunga pinjaman berpotensi meningkatkan permintaan kredit dan konsumsi masyarakat,” jelas Azis kepada Kontan, Kamis (22/5).
IHSG Menguat 0,34% ke 7.166 pada Kamis (22/5), ACES, BRPT, MAPA Jadi Top Gainers LQ45
Beberapa saham yang direkomendasikan meliputi Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank BTPN Syariah (BTPS), Bumi Serpong Damai (BSDE), dan Pakuwon Jati (PWON).
Di sektor konsumer, saham Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP), Mayora Indah (MYOR), dan Aspirasi Hidup Indonesia (ACES) diproyeksikan menguat seiring dengan peningkatan daya beli masyarakat.
“Penurunan bunga pinjaman meringankan beban cicilan, mendorong peningkatan konsumsi, dan berdampak positif pada pendapatan emiten. Dampaknya bisa berupa kombinasi sentimen dan fundamental, bergantung pada kecepatan penyaluran kredit perbankan dan respons konsumen,” tambahnya.
Saham-Saham Ini Banyak Dilego Investor Asing Kemarin, CUAN dan AMRT Terbanyak
Azis menekankan bahwa sektor perbankan, khususnya bank-bank besar dengan basis dana murah (current account savings account/CASA), tetap menjadi pilihan utama dalam kondisi suku bunga rendah.
“Namun, risiko tetap ada. Misalnya, jika suku bunga global tidak turun atau rupiah melemah signifikan, potensi arus keluar modal menjadi ancaman. Oleh karena itu, meskipun prospeknya positif, investor perlu selektif dan memperhatikan kondisi makro global,” imbuhnya.
Kiwoom Sekuritas memproyeksikan target harga jangka menengah (6-12 bulan) untuk beberapa saham: BBRI di Rp 4.500, ICBP di Rp 11.400, dan BSDE di Rp 1.000.