Anjlok Tajam, Bursa Efek Indonesia Awasi Ketat Saham KBLV dan DKHH

EconoIdea Indonesia JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan status unusual market activity (UMA) untuk saham PT First Media Tbk (KBLV) dan PT Cipta Sarana Medika Tbk (DKHH) pada Jumat, 16 Mei.

Kedua emiten tersebut mengalami penurunan harga saham yang signifikan dalam periode waktu tertentu.

Saham KBLV, misalnya, merosot 32,41% dalam sebulan terakhir, mencapai level Rp 73. Sementara itu, harga saham DKHH anjlok drastis hingga 49,44% menjadi Rp 90 hanya delapan hari setelah penawaran umum perdana (IPO) pada Kamis, 8 Mei.

Yulianto Aji Sadono, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, menjelaskan bahwa penetapan UMA tidak otomatis menunjukkan adanya pelanggaran hukum di pasar modal.

“Terkait UMA ini, bursa sedang mencermati pola transaksi saham KBLV dan DKHH,” ujarnya dalam keterbukaan informasi BEI pada 16 Mei.

Pada sesi pertama perdagangan Senin, 19 Mei, saham KBLV naik 10,61% dibandingkan penutupan Jumat, berada di level Rp 73 per saham.

Berbeda dengan KBLV, saham DKHH mengalami pelemahan 5,25% di akhir sesi pertama perdagangan hari yang sama, menetap di harga Rp 90.

Dengan adanya pengumuman UMA, BEI mengimbau investor untuk memperhatikan tanggapan perusahaan terkait konfirmasi bursa, serta kinerja dan keterbukaan informasi perusahaan.

BEI juga menyarankan investor untuk mengevaluasi kembali rencana aksi korporasi perusahaan, terutama jika belum mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), dan mempertimbangkan segala potensi risiko sebelum mengambil keputusan investasi.