5 Faktor Utama Pengaruhi Harga Emas: Naik & Turunnya Harga Logam Mulia

Berencana berinvestasi emas? Pahami dulu faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga komoditas ini.

Beberapa tahun terakhir, ketidakpastian ekonomi global mengharuskan kita mencari aset investasi yang aman dan stabil.

Dalam kondisi ekonomi makro dan pasar yang penuh ketidakpastian, emas memang menjadi pilihan investasi menarik. Namun, apa sebenarnya yang mendorong pergerakan harganya?

Melansir money.com, berikut beberapa faktor kunci yang mempengaruhi nilai logam mulia ini:

 

1. Nilai mata uang dolar AS

Emas umumnya merupakan aset berdenominasi dolar AS. Artinya, nilainya ditentukan berdasarkan dolar AS. Biasanya, terdapat hubungan terbalik antara nilai dolar AS dan harga emas. Jika nilai dolar AS turun, harga emas cenderung naik, dan sebaliknya.

Penurunan nilai dolar AS menyebabkan investor dapat membeli emas lebih sedikit per dolar, sehingga daya beli emas meningkat dan nilainya pun naik. Lebih lanjut, selama periode inflasi tinggi, emas secara historis cenderung stabil atau bahkan meningkat, menegaskan posisinya sebagai aset safe haven.

Pelemahan dolar AS terhadap mata uang lain memungkinkan investor non-AS membeli lebih banyak emas dengan mata uang mereka, meningkatkan permintaan dan harga emas.

9 Kerugian Investasi Emas Antam, Tidak Melulu Untung!

9 Kerugian Investasi Emas Antam, Tidak Melulu Untung!

2. Permintaan emas

Permintaan emas merupakan faktor penting yang mempengaruhi harganya. Beberapa industri secara langsung berpengaruh pada minat pembelian logam mulia ini.

Perhiasan merupakan salah satu jalur utama pembelian emas. Peningkatan permintaan perhiasan umumnya akan mendorong kenaikan harga emas.

Namun, perhiasan tergolong pendorong harga emas yang relatif lemah karena sifatnya yang cenderung disimpan dalam jangka panjang.

Bagi investor yang familiar dengan pasar saham, Exchange Traded Fund (ETF) emas mungkin sudah tidak asing lagi. ETF emas berinvestasi pada emas batangan atau perusahaan tambang emas.

ETF ini menawarkan keuntungan diversifikasi, eksposur luas pada industri pertambangan, dan stabilitas emas itu sendiri.

Permintaan ETF emas berpengaruh signifikan terhadap harga, sejalan dengan peningkatan jumlah investor yang berinvestasi di ETF tersebut.

Emas juga digunakan dalam berbagai aplikasi industri, seperti elektronik, kesehatan, dan eksplorasi ruang angkasa. Peningkatan permintaan di industri-industri ini akan meningkatkan nilai emas karena kebutuhan yang lebih besar.

3. Produksi emas

Emas merupakan sumber daya terbatas. Proses penambangan dan penggalian emas semakin sulit dan mahal. Ketika permintaan melebihi penawaran, harga akan naik.

Masih diperdebatkan apakah harga emas telah mencapai puncaknya. Namun, produksi emas telah mencapai titik terendah dalam tujuh tahun terakhir.

Beberapa ahli memprediksi bahwa penambangan emas tidak akan berkelanjutan pada tahun 2050.

Meskipun emas dapat dilebur dan digunakan kembali, sebagian besar emas dunia berada dalam bentuk perhiasan yang tidak mudah dijual kembali. Kelangkaan emas akan meningkatkan harganya.

4. Suku bunga

Hubungan antara suku bunga dan harga emas cukup kompleks. Secara umum, terdapat hubungan terbalik. Harga emas naik saat suku bunga turun, dan sebaliknya.

Namun, korelasi ini tidak selalu langsung. Upaya Federal Reserve AS dalam mengendalikan inflasi dengan menaikkan suku bunga sejak Maret 2022, justru membuat harga emas beberapa kali mendekati level tertinggi sepanjang masa dan naik lebih dari 7 persen di paruh pertama 2023.

Kenaikan suku bunga biasanya menandakan ekonomi yang kuat. Investor mungkin lebih tertarik pada aset berisiko tinggi seperti saham, sehingga permintaan emas menurun dan harganya pun turun.

Sebaliknya, kepercayaan konsumen yang rendah atau laporan ketenagakerjaan yang buruk dapat membuat investor menghindari aset berisiko tinggi, bahkan dalam kondisi suku bunga tinggi, sehingga dampaknya terhadap harga emas tidak selalu terprediksi.

Kesimpulannya, dampak suku bunga terhadap harga emas dapat bervariasi dan bergantung pada faktor ekonomi lainnya.

5. Faktor geopolitik

Ketidakstabilan geopolitik dapat meningkatkan harga emas. Emas dianggap sebagai aset safe haven, sehingga investor cenderung beralih ke emas saat terjadi ketidakpastian.

Konflik geopolitik dapat mendorong kenaikan harga emas. Contohnya, konflik Rusia-Ukraina di kuartal pertama 2022 membuat harga emas naik 6 persen.

Namun, pengaruh geopolitik mungkin tidak selalu sebesar yang dibayangkan. Emas seringkali dikaitkan dengan ekonomi AS, sehingga konflik di luar AS mungkin tidak berpengaruh signifikan dibandingkan dengan konflik internal atau kebijakan moneter AS.

Investor sering membeli emas sebelum krisis dan menjualnya setelah situasi memburuk. Harga emas mungkin naik saat ada rumor konflik, tetapi stagnan atau bahkan turun setelah konflik benar-benar terjadi.

Situasi geopolitik tertentu bahkan dapat berdampak positif pada tatanan global, seperti intervensi militer yang melindungi ekonomi AS. Dalam kasus ini, investor mungkin tetap memilih investasi berisiko tinggi dan mengabaikan emas.

Categories: