EconoIdea Indonesia – Hubungan Gisella Anastasia dan Cinta Brian menjadi perhatian publik setelah kemunculan mereka bersama di pernikahan Luna Maya dan Maxime Bouttier.
Kedekatan mereka yang kini terbuka telah menimbulkan berbagai reaksi, termasuk kritikan dari beberapa warganet.
Sebagai mantan mertua Gisel, Roy Marten turut memberikan komentar terkait hubungan tersebut, terutama dampaknya pada sang cucu.
Menanggapi pemberitaan yang ramai, Roy menyampaikan pesan bijak yang bermakna mendalam, khususnya mengenai dampak hubungan tersebut pada anak.
“Saya rasa, saya tak bisa berbuat banyak. Namun, siapa pun di antara mereka (Gading atau Gisel) yang memulai, hendaknya bijak dalam bersikap agar tidak menimbulkan masalah,” ungkap Roy dalam wawancara di kanal YouTube Trans TV Official, Sabtu (24/5/2025).
Roy, yang kini berusia 73 tahun, menekankan pentingnya berhati-hati dalam bertindak dan berbicara, mengingat jejak digital yang permanen dan sulit dihapus.
“Setiap orang memiliki sisi gelap, tetapi mengingat jejak digital abadi, lebih baik berhati-hati. Langkah kita harus lebih bijaksana,” jelasnya.
Lebih lanjut, Roy mengungkapkan keprihatinannya terhadap dampak perpisahan pada anak. Menurutnya, dalam setiap perceraian, anak-anaklah yang paling dirugikan.
“Saya selalu katakan, perceraian merugikan suami, istri, tetapi yang paling dirugikan adalah anak-anak. Untuk meminimalisir kerugian anak, hindarilah menambah kesedihan mereka,” tutur Roy dengan penuh kehangatan.
Roy mengaku awalnya tidak mengetahui hubungan mantan menantunya dengan Cinta Brian. Ia baru mengetahuinya setelah beberapa wartawan menanyakan hal tersebut.
“Tidak (tahu). Baru beberapa wartawan bertanya, jadi saya mulai menyadari, mulai mengetahui,” ucap Roy.
Meskipun merasa bukan pihak yang tepat untuk berkomentar tentang hubungan Gisel, Roy tetap bersedia menjawab pertanyaan, mengingat kedekatannya dengan cucunya, Gempita Nora Marten.
“Sejujurnya, saya tak berwenang untuk membahasnya. Namun, jika ditanya, saya akan menjawab, karena bagaimanapun juga, dia adalah ibu G, dan G adalah cucu saya,” jelasnya.
Roy juga memahami bahwa Gisel berhak menentukan jalan hidupnya sendiri, termasuk dalam hal asmara. Sebagai perempuan yang sudah tidak menikah, Gisel, menurut Roy, bebas memilih pasangan.
“Gisel sekarang tidak terikat pernikahan, jadi pilihan pasangannya adalah haknya,” tutur Roy.
“Dia berhak bahagia, dia berhak menentukan pilihannya sendiri,” tambahnya.
Namun, Roy tetap mengapresiasi hubungan baik Gading dan Gisel pasca perceraian. Baginya, perpisahan tanpa konflik adalah hal positif yang patut diapresiasi.
“Terserah mereka, tetapi selama mereka baik-baik saja, tidak berselisih, itu langkah yang bagus,” katanya.
Sebagai saran terakhir, Roy menyarankan agar Gading dan Gisel perlahan memperkenalkan pasangan baru mereka kepada anak di masa depan.
“Ke depannya, mungkin setelah (anak) agak dewasa, beri pengenalan, pengertian,” sarannya.