EconoIdea Indonesia – , Jakarta – Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) dan para pengemudi ojek online, taksi online, serta kurir akan menggelar demonstrasi besar-besaran pada Selasa, 20 Mei 2025. SPAI menyerukan aksi off bid massal, yaitu mematikan aplikasi secara serentak selama demonstrasi berlangsung. “Aksi ini merupakan kolaborasi antara serikat pekerja dan komunitas pengemudi,” ungkap Ketua SPAI, Lily Pujiati, dalam wawancara pada Minggu, 18 Mei 2025.
Demonstrasi akan terpusat di sekitar Kementerian Perhubungan, dengan perkiraan peserta mencapai 1.000 orang. Peserta berasal dari berbagai daerah, termasuk Jakarta, Tangerang, dan Yogyakarta, dan mewakili berbagai platform seperti Gojek, Grab, Maxim, Shopee, Lalamove, dan Borzo.
Tuntutan utama demonstrasi ini adalah peningkatan kesejahteraan pengemudi, khususnya penurunan potongan platform menjadi 10 persen dan penerapan regulasi yang lebih adil. Lily menyoroti kondisi kerja yang tidak layak, dengan potongan platform yang mencapai 70 persen.
Sebagai contoh, Lily menyebutkan bahwa seorang pengemudi hanya menerima Rp 5.200 dari pengiriman makanan, sementara pelanggan membayar Rp 18.000 kepada platform. “Ini menunjukkan platform meraih keuntungan besar dengan mengeksploitasi kerja keras para pengemudi,” tegasnya.
Oleh karena itu, SPAI mendesak penurunan potongan biaya platform hingga 10 persen, atau bahkan penghapusan total. Selain itu, SPAI menuntut transparansi dan keadilan dalam pembagian penghasilan dari penumpang, barang, dan makanan. “Kami juga menentang skema-skema diskriminatif yang memberikan prioritas order kepada sebagian pengemudi, melanggar asas kesetaraan dalam bekerja,” tambah Lily.
Skema-skema prioritas yang dimaksud meliputi GrabBike Hemat, skema slot dan aceng (argo goceng) di Gojek, skema hub di ShopeeFood, serta skema prioritas serupa di Maxim, Lalamove, InDrive, Deliveree, dan Borzo. SPAI juga mendesak Kementerian Ketenagakerjaan untuk menciptakan payung hukum yang melindungi pengemudi ojol, mencegah praktik sewenang-wenang oleh platform.
Adil Al Hasan berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Pilihan Editor: Dampak Panjang Tarif Trump dan Transshipment