EconoIdea Indonesia – Jakarta – PT Indointernet Tbk. (Indonet) tengah berinvestasi besar-besaran dalam pembangunan infrastruktur fiber optik. Investasi senilai US$ 30 juta (sekitar Rp 496 miliar) yang dimulai sejak 2024 ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan data dan memperkuat konektivitas antar pusat data. Yudie Haryanto, Senior Executive Vice President Sales and Marketing Indonet, menjelaskan hal tersebut.
Pada tahun ini, Indonet menargetkan perluasan jaringan fiber optik sepanjang 30 hingga 40 kilometer di wilayah Jakarta dan sekitarnya. “Dari 2024 hingga proyek ini rampung, kurang lebih US$ 30 juta telah kami siapkan untuk tahap pertama,” ujar Yudie dalam konferensi pers di Restoran Amanaia, Jakarta Selatan, Rabu, 14 Mei 2025.
Konsentrasi pusat data di Jabodetabek menjadi peluang utama yang dimanfaatkan Indonet. Namun, Yudie juga melihat potensi perluasan ke daerah lain di masa depan. “Hopefully, setelah proyek ini selesai, kami akan mempertimbangkan ekspansi ke kota-kota lain. Surabaya, misalnya, memiliki potensi besar untuk pengembangan pusat data,” tambahnya.
Saat ini, mayoritas pelanggan Indonet berasal dari segmen business to business (B2B). Fokus utama Indonet adalah menghubungkan antar pusat data, mengingat lokasi pembangunan infrastruktur fiber optiknya seringkali melewati gedung perkantoran dan kawasan industri.
Meskipun demikian, Indonet juga melirik potensi pasar business to consumer (B2C) yang diperkirakan mencapai 20 persen. “Secara keseluruhan, 80 persen fokus kami tertuju pada B2B, sementara 20 persen peluang lainnya kami lihat di B2C. Tentunya, peluang ini akan kami kembangkan sesuai dengan jalur yang tersedia,” jelas Yudie.
Jaringan fiber optik Indonet memanfaatkan jalur bawah tanah untuk menghubungkan berbagai lokasi pusat data. Hal ini tidak hanya meningkatkan skalabilitas jaringan, tetapi juga menjamin keamanan fisik dan keandalan layanan.
Indonesia, menurut Yudie, sedang berada di fase krusial transformasi digital. Lebih dari 200 juta pengguna internet dan tingginya permintaan layanan berbasis data untuk kebutuhan bisnis digital mendorong Indonet untuk memperkuat infrastruktur jaringan melalui pembaruan fiber optik dan perangkat berkualitas tinggi di lokasi strategis Jakarta, Tangerang, Bekasi, dan Bogor.
Agus Ariyanto, Senior Executive Vice President Operation Indonet, menambahkan bahwa total panjang fiber optik yang terpasang di Jakarta dan sekitarnya telah meningkat lebih dari 10 kali lipat. Bersamaan dengan itu, Indonet juga meningkatkan produk Cross Link melalui infrastruktur terbaru berbasis Dense Wavelength-Division Multiplexing (DWDM). “Teknologi ini memungkinkan kecepatan backbone hingga 800G per channel dan mendukung port pelanggan hingga 400G, menghadirkan konektivitas yang lebih skalabel, efisien, dan future-ready,” jelas Agus.
Pilihan Editor: EDGE DC Bangun Data Center 23 MW EDGE2 di Jakarta